Sadranan Dusun Segiri di Makam Mbah Kyai Ahmat Sari

Sadranan Dusun Segiri di Makam Mbah Kyai Ahmat Sari - Sahabat Pemerintah Desa Segiri, artikel "Sadranan Dusun Segiri di Makam Mbah Kyai Ahmat Sari" ini telah kami siapkan dengan baik dan tersaji untuk Anda baca dan ambil informasi didalamnya. Mudah-mudahan isi artikel yang berhubungan dengan 2023, budaya, dusunsegiri, sadranan, segiri, yang kami sampaikan ini dapat anda pahami dan sebarkan untuk kebaikan bersama. Untuk itu kami ucapkan selamat membaca.

Judul : Sadranan Dusun Segiri di Makam Mbah Kyai Ahmat Sari
link : Sadranan Dusun Segiri di Makam Mbah Kyai Ahmat Sari

"Sadranan Dusun Segiri di Makam Mbah Kyai Ahmat Sari"

  




SEGIRI- Setiap menjelang Ramadan, tepatnya pada bulan Sya’ban, masyarakat Jawa khususnya Jawa Tengah dan Yogyakarta, selalu melakukan tradisi Nyadran. Budaya yang telah dijaga selama ratusan tahun ini, dilakukan dengan bersih-bersih makam para orang tua atau leluhur, membuat dan membagikan makanan tradisional, serta berdoa atau selamatan bersama di sekitar area makam.

Dalam kalender Jawa, Bulan Ramadan disebut dengan Bulan Ruwah, sehingga Nyadran juga dikenal sebagai acara Ruwah. Dirangkum dari berbagai sumber, tradisi ini adalah hasil akulturasi budaya Jawa dengan Islam. Kata Nyadran berasal dari kata 'Sraddha' yang bermakna keyakinan.

Nyadran menjadi bagian penting bagi masyarakat Jawa. Sebab, para pewaris tradisi ini menjadikan Nyadran sebagai momentum untuk menghormati para leluhur dan ungkapan syukur kepada Sang Pencipta. Biasanya, Nyadran diadakan satu bulan sebelum dimulainya puasa, atau pada 15, 20, dan 23 Ruwah.

Masing-masing daerah di tanah Jawa punya ciri khas masing-masing dalam tradisi ini. Masyarakat di beberapa daerah membersihkan makam sambil membawa bungkusan berisi makanan hasil bumi yang disebut sadranan. Secara tradisi, sadranan akan ditinggalkan di area pemakaman. Tak jarang, masyarakat juga meninggalkan uang untuk biaya pengelolaan makam.

Namun, tidak semua masyarakat di daerah Jawa Tengah selalu membawa makanan atau jajanan saat sadranan. Di Kecamatan Muntilan Kota Magelang misalnya, masyarakat tidak membawa sadranan ketika membersihkan makam. Satu hari setelah membersihkan makam, masyarakat mengadakan doa bersama untuk mendoakan para leluhur yang telah berjuang di masa lalu.

Sedangkan di desa kami Segiri, acara sadranan dilaksanakan 2 atau 3 minggu sebelum memasuki bulan puasa, disana kami membawa makanan, jajanan yang nantinya untuk dimakan bersama dan dibagi bagikan kepada semua yang hadir. Meriah dan sangat menjunjung asas kekeluargaan diantara warga. Disamping itu kami mengadakan Pengajian dan doa bersama untuk para leluhur. Ujar FAHROJI Kepala Desa Segiri.

suatu Kearifan dan budaya lokal yang perlu dilestarikan, asas gotong royong saling membantu dan berkerjasama saat mempersiapkan hingga terlaksananya diperlukan dukungan dari warga dan pemerintah setempat.

 

Demikianlah Artikel Sadranan Dusun Segiri di Makam Mbah Kyai Ahmat Sari kali ini

Semoga artikel tentang "Sadranan Dusun Segiri di Makam Mbah Kyai Ahmat Sari" kali ini bisa memberi manfaat untuk Anda semua. Sampai jumpa lagi dengan kami di Official Website Pemerintah Desa Segiri dalam artikel lainnya.

Baca tulisan menarik lainnya :


0 Komentar